PRAKATA
Hujan deras mengguyur Rumah
Pastoral Emaus Atambua tak henti hentinya hari - hari ini. Deru angin yang sekian keras dan dingin begitu menusuk.
Listrik di Rumah Pastoral Emaus Atambua pun seakan tak sersahabat: seringkali
padam. Keadaan alam yang tak bersahabat ini ternyata tak menyurutkan semangat
para romo muda (0-10 thn imamat) Keuskupan Atambua (KA) yang bergabung dalam kelompok pengembangan /pemberdayaan diri minat bakat “JOHN PAUL II” yang sedang mengikuti Workshop dalam bidang
“Event Organizer dan IT” tanggal
11-14 Januari 2011 di rumah pastoral ini.
Kelompok minat bakat Imam muda KA “John
Paul II” ini lahir dari rahim “Program On
Going Formation Imam Projo (OGF) Keuskupan Atambua” yang diprakarsai Uskup
Atambua dalam rangka memaknai Tahun Imam 2010. OGF Imam KA dimaksud berlangsung dalam 2 gelombang (Gelombang I. Usia Imamat 0-5 thn: Tanggal 26
April – 01 Mei 2010 dan Gelombang II: Usia
Imamat 6-10 tahun: Tanggal 26-31 Agustus 2010). Setelah mengikuti OGF, para romo peserta program OGF ini
bersepakat untuk melanjutkan proses pemberdayaan diri dalam satu kelompok yang
lebih terorganisir dan terprogram secara baik, agar lebih maksimal
memfasilitasi pengembangan diri, minat dan bakat para romo muda ini. Maka
lahirlah kelompok John Paul II yang
memfasilitasi kelompok imam yang berminat pada “Event Organizer dan IT”, Pastoral Pertanian, Pastoral Peternakan, Pastoral
Perikanan, Pastoral Media Tulis/Elektronik, dan Pastoral Seni Musik dan Tari.
Workshop ini dikemas
dalam bentuk semi Traning for Trainers
dengan metode pendekatan pola proses. Para romo sambil belajar ketrampilan
pengolahan diri juga belajar mempersiapkan diri menjadi fasilitator-fasilitator
handal, yang dibekali dengan kemampuan memanfaatkan teknologi/komputer untuk
satu pewartaaan dan pastoral yang lebih mengena dan menyentuh.
HARI PERTAMA: HARI PENGOLAHAN DIRI.
Para imam muda belajar metode pengolahan diri (“On Job Training”) sekaligus berproses
untuk mengalamanya (“fisrt hand
experience”). Pengolahan Diri ini mengusung
topik yang unik meminjam pernyataan
pernyataan populer dari beberapa ahli pengolahan diri.
Topik I:
“Where Have You Been So Far?”
Dalam sesi ini para romo dituntun untuk mengevaluasi diri
secara jujur dengan berpedomankan hasil-hasil Program OGF setahun yang lalu.
Para romo dalam semangat ugahari tampil apa adanya men-sharing-kan pengalaman
hidup setelah OGF bersama. Entahkah rekomendasi-rekomendasi/resolusi-resolusi
OGF itu ditindaklanjuti dalam hidup harian pribadi dan tugas pastoral serta
dalam tugas hidup sebagai seorang anak manusia? Untuk memudahkan proses ini
para romo diarahkan dengan beberapa pertanyaan penuntun terstruktur yang
saling menjelaskan.
Topik II: “Are Fit
for 2011?”
Berbekalkan hasil “menukik ke dalam diri dan pengalaman
hidup” di sessi pertama, para romo dibantu untuk membuat satu bentuk assesment
diri yang jujur dan berprospek: apakah para romo siap untuk hidup di tahun 2011
ini, setelah melewati tahapan eforia pergantian tahun dan tahun baru yang
sering kali menjebak para romo dalam kesibukkan ini dan itu dan “lengah” mempersiapkan
diri secara benar untuk satu kehidupan yang lebih bermutu? Dalam sessi ini para
romo dihadapkan pada rentetan pertanyaan refleksi yang menguji
kebenaran/kejujuran menjawab pertanyaan refleksi di sessi terdahulu, karena
proses di sessi kedua ini untuk menikdaklanjuti realitas diri yang mereka
temukan pada proses sebelumya.
Topik III: “Getting Out From My Box”
Mempelajari dan membandingkan hasil pergumulan sessi pertama
dan sessi kedua, para romo dituntun untuk mencermati perulangan pilihan/kebiasaan/sikap/perilaku
pribadi yang tidak effektif dan
meruntuhkan integritas diri sebagai imam serta memiskan
kemampuan/ketrampilan/bakat pribadi dalam hidup dan pelayanan pastoral. Menarik
untuk menyimak realisasi diri para romo yang pada umumnya mengamini bahwa: para
romo “belum berani bahkan terkesan takut untuk bermimpi dan bercita cita besar”
dalam hidup dan karya pastoral, dan yang lebih memprihatinkan adalah dalam
hidup sehari hari dan dalam tugas pastoral para romo memasukkan diri dalam “box – box” bikinan sendiri. Hasil dari
pemahaman seperi ini: hidup para romo muda menjadi monoton, gersang, tak
menggairahkan, dan penuh intrik baik dalam tataran hidup pribadi pun dalam
kehidupan komunitas para imam, serta dalam hidup bersama umat. Para romo
dituntun untuk menidentifikasi “box box”
apa saja yang merupakan “penjara”
hidupnya selama ini.
Topik IV: “My Resolutions and Programs for
2011”
Setelah satu proses pergumulan dan pengolahan diri yang
panjang, para romo belajar membuat resolusi pribadi yang benar dan perlu.
Resolusi ini merupakan kristalisasi proses pengolahan diri hari ini, berdaya
transformatif, berprospek, dan bisa dilaksanakan dalam hidup sehari hari dengan
mudah. Dalam sessi ini juga para romo ditantang untuk membuat draft perencanaan
hidup pribadi selama tahun 2011.
Seluruh proses hari ini ditutup dengan satu permenungan dan
refleksi bersama untuk memaknai filosofi
workshop ini: “The point of creativity is to express and challenge
yourself, to make meaning, to embrace your life (Peggy Orenstein)
HARI KEDUA: HARI DINAMIKA
KELOMPOK : TEORI DAN PRAKTEK!
Hari kedua ini para romo membaharui/menyegarkan kembali
pengetahuan dan pemahaman bersama dan benar tentang “KEKAYAAN DINAMIKA KELOMPOK” yang selama ini dipahami secara sempit
malah ada kesan memiskinkan kekayaan “dinamika kelompok” hanya pada sebatas
satu bentuk permainan. Pada sessi ini
para romo disegarkan lagi dengan in put tentang
kekayaan dinamika kelompok.
Secara khusus kepada romo diberi pemahaman dan satu simulasi
sederhana tentang bentuk dinamika kelompok “Structure
Learning Experiences/Experience Learning Cyrcles: Peroses pembelajaran
terstruktur” bentuk dinamika kelompok yang dipakai dalam program OGF Imam
muda KA tahun 2010.
Setelah mendapatkan in
put, para romo dibagi dalam kelompok untuk mendalami bahan in put dan ditantang untuk menciptakan
model model permainan dinamika kelompok berdasarkan kategoti kategori permainan
yang telah dipelajari. Para romo juga ditantang untuk menyusun satu model pendampingan
untuk kategori Siswa/i SD, Siswa/i SMP, Siswa/i SMA, Orang Muda Katolik, dan
Orang Dewasa. Sore hari kedua ini adalah sore simulasi dari 5 kelompok romo
romo muda yang sungguh sungguh mempersiapkan bahan bahan pendampingan dengan
mengusung Thema APP KA 2011: “MENATA
KESEJATIAN HIDUP DALAM PERWUJUDAN DIRI”
Hari kedua workshop ini ditutup dengan satu permenungan
bersama, membahas butir butir hasil analisa profil kepribadian para Imam
Keuskupan Atambua yang dirangkum pada Acara
Tahunan Evaluasi dan Perancanaan
Program Pastoral Keuskupan Atambua 2010/2011
pada tgl 21-26 November 2010. Butir butir analisa dimaksud diantaranya:
1.
Secara
perorangan para Imam KA memiliki pengetahuan/ketrampilan/sikap pastoral yang
memadai.
2.
Secara
kolegial/komunitas Imam KA: kualitas/keunggulan para Imam KA belum nampak/belum
maksimal ditunjukkan.
3.
Kolaborasi-kerjasama
dan “manegement of differences” di
kalangan Imam KA mendesak untuk dilakukan.
4.
Pada
saat/situasi sekarang ini, komunitas Imam KA seperti “raksasa” yang sedang
tertidur pulas maka “raksasa” ini segera dibangunkan.
5.
Para
Imam KA perlu belajar membangun kultur berkompetisi secara kreatif dan
konstruktif.
6.
Para
Imam KA perlu rendah hari bersama membudayakan kultur “mentorship”
7.
Kerjasama
kaum berjubah dan awam: kekuatan ajaib yang belum maksimal diexplorasi dan
kekuatan kerjasama keduanya yang berdaya transformatif belum nampak dalam
kehidupan menggereja di KA.
Sessi rangkuman ini mengkristal dalam satu pembaharuan komitment
bersama para romo muda: “TOGETHER WE ARE MAKING THE GIANT LEAP”
HARI KETIGA: HARI PELATIHAN
KETRAMPILAN IT/MULTI MEDIA
Mengisi hari ketiga ini, pada sessi pertama, para romo dituntun
untuk membuat program hidup pribadi di tahun 2011 dengan menggunakan pendekatan
“MENTAL
ROAD MAP FOR 2011”. Secara perlahan dan bertahap para romo belajar
untuk mengalami dan memaknai proses “mental
road map” yang merupakan kecambah dari apa yang sekarang dikenal dengan “berpikir visioner”.
Sessi kedua dan Ketiga hari ini diisi dengan pelatihan ketrampilan
membuat video Clip dengan foto dan Video Clip dengan gambar bergerak/film
hidup. Para romo muda begitu antusias dalam pelatihan pembuatan vidoe klip ini.
Hari pelatihan berlansung seru. Para romo dengan suka cita mengoperasikan lap top dan “bermain main” dalam proses
pembuatn video clip sederhana yang menggunakan program “Corel Video Studio”. Ada romo yang cepat dan cekatan, ada romo
yang tertatih-tatih mengaplikasikan intruksi dari fasilatotor pelatihan ini.
Para romo muda keliahatan sangat bergembira dan bersemangat dalam mengerjakan
tugas yang diinstruksikan oleh fasilitator. Para romo seperti mendapatkan
mainan baru yang akan dibawa pulang ke tempat tugas masing masing. Para romo
mudapun berikhtiar akan terus belajar dan bertanya untuk memahirkan diri dalam
membuat video clip untuk menunjang tugas pastoral mereka sehari hari.
PENUTUP
Workshop perdana para romo muda yang bergabung dalam Kelompok
minat/bakat “JOHN PAUL II” adalah buah Program OGF KA. Kelompok ini hadir
sebagai satu bentuk kerja sama,salah santu model solidaritas yang saling
memberdayakan dalam semangat kolegialitas rekan rekan imam muda usia imamat
0-10 tahun. Hal yang patut dicatat, seluruh biaya workshop adalah swadaya
murni, hasil patungan para romo muda ini. Para romo muda secara sadar atau tak
sadar, telah merintis dan mencatatkan pada lembaran OGF Keuskupan Atambua, apa
artinya bersaudara dalam Imamat yang saling memberdayakan dan menyelamatkan.
Kegiatan Workshop perdana para imam muda ini sudah berakhir.
Banyak sharing para romo muda yang mengapresiasi keseluruhan penyelenggaraan
workshop, berikut proses-proses yang berlangsung selama workshop. Hasil dari
workshop ini masih harus kita nantikan dalam hari-hari di tahun 2011. Para imam
muda berbangga karena genderang pembelajaran sudah ditabuh dan proses
pemberdayaan diri inisiatif para imam muda sendiri, telah diretas. Api
kesadaran telah disulut seiring ajakan Uskup Atambua Mgr. Dominukius Saku, Pr, untuk menghidupi pola pikir
baru...terlibat dalam “pastoral –
revolusi perubahan pola pikir – revolusi perubahan “mind set”.
Secara pribadi saya sebagai imam medior di Keuskupan Atambua
bergembira sekaligus berbagga dipilih oleh romo-romo muda ini sebagai
fasilitator/pendamping mereka selama workshop. Saya berbahagia boleh memberi
apa yang saya miliki. Saya bagikan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas dalam
seluruh proses workshop. Saya sadar bahwa kepercayaan dari yunior-yunior saya
ini juga merupakan tantangan bagi saya
untuk terus meng-upgrade-kan diri,
berdiri sebagai contoh dan teladan, rendah hati untuk belajar bekerja sama
dengan mereka, sekaligus sebagai pendukung mereka dalam memaknai hari hari
hidup dan dalam tugas tugas pastoral sebagai Imam projo di Keuskuapan Atambua
yang kami cintai. Terima kasih kepada Bpk.
Agustinus Asit Un dan Bpk. Frido
Sirebein dari Dinas Perhubungan-Komunikasi dan Informatika (Dinas PKI)
Kabupaten Belu, yang begitu berdedikasi dan sabar mendampingi para romo
muda dalam sessi pelatihan ketrampilan membuat video clip.
Hari--hari workshop ini diawali dengan Ibadat Pagi dan Misa
Pagi bersama menimba dan memohon kekuatan dan perlindungan Dia yang telah
memanggil - mengutus imam – imam milik pusakaNya. Bersama Tuhan, bersama rekan
rekan imam muda KA, dan dalam nama Tuhan kami sekali lagi memaklumkan yang satu
ini: : “TOGETHER WE ARE MAKING THE GIANT LEAP”. Semoga Dia yang telah
memanggil dan mengutus kami memampukkan kami semua untuk tugas perutusan yang
dipercayakan kepada kami...dan berkenan menyempurnakannya sesuai kehendakNya.
Thanks God You Are Boss!
Rangkuman dan Laporan
dari Emaus Pastoral Center (EPC)
Keuskupan Atambua
Rm. Yance Laka, Pr.
Tahun Orientasi Rohani
Lo’o Damian Emaus Atambua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar