Jalan

TEACHING MIND - TOUCHING HEART - TRANSFORMING LIFE

Pages

 

Minggu, 19 Februari 2012

BERITA PASTOR

0 komentar

PRAKATA
Hujan deras mengguyur Rumah Pastoral Emaus Atambua tak henti hentinya hari - hari ini. Deru angin  yang sekian keras dan dingin begitu menusuk. Listrik di Rumah Pastoral Emaus Atambua pun seakan tak sersahabat: seringkali padam. Keadaan alam yang tak bersahabat ini ternyata tak menyurutkan semangat para romo muda (0-10 thn imamat) Keuskupan Atambua  (KA) yang bergabung dalam kelompok  pengembangan /pemberdayaan diri minat bakat “JOHN PAUL II” yang sedang mengikuti Workshop  dalam bidang  “Event Organizer dan IT” tanggal 11-14 Januari 2011 di rumah pastoral ini.
Kelompok minat bakat Imam muda KA  “John Paul II” ini lahir dari rahim “Program On Going Formation Imam Projo (OGF) Keuskupan Atambua” yang diprakarsai Uskup Atambua dalam rangka memaknai Tahun Imam 2010. OGF Imam KA dimaksud   berlangsung dalam 2 gelombang (Gelombang I. Usia Imamat 0-5 thn: Tanggal 26 April – 01 Mei 2010 dan Gelombang II:  Usia Imamat 6-10 tahun: Tanggal 26-31 Agustus 2010). Setelah mengikuti OGF, para romo peserta program OGF ini bersepakat untuk melanjutkan proses pemberdayaan diri dalam satu kelompok yang lebih terorganisir dan terprogram secara baik, agar lebih maksimal memfasilitasi pengembangan diri, minat dan bakat para romo muda ini. Maka lahirlah kelompok John Paul II yang memfasilitasi kelompok imam yang berminat pada “Event Organizer dan IT”, Pastoral Pertanian, Pastoral Peternakan, Pastoral Perikanan, Pastoral Media Tulis/Elektronik, dan Pastoral Seni Musik dan Tari.
Workshop  ini dikemas dalam bentuk semi Traning for Trainers dengan metode pendekatan pola proses. Para romo sambil belajar ketrampilan pengolahan diri juga belajar mempersiapkan diri menjadi fasilitator-fasilitator handal, yang dibekali dengan kemampuan memanfaatkan teknologi/komputer untuk satu pewartaaan dan pastoral yang lebih mengena dan menyentuh.
HARI PERTAMA:  HARI PENGOLAHAN DIRI.
Para imam muda belajar metode pengolahan diri (“On Job Training”) sekaligus berproses untuk mengalamanya (“fisrt hand experience”). Pengolahan Diri  ini mengusung topik  yang unik meminjam pernyataan pernyataan populer dari beberapa ahli pengolahan diri.
Topik I:  Where Have You Been So Far?”
Dalam sesi ini para romo dituntun untuk mengevaluasi diri secara jujur dengan berpedomankan hasil-hasil Program OGF setahun yang lalu. Para romo dalam semangat ugahari tampil apa adanya men-sharing-kan pengalaman hidup setelah OGF bersama. Entahkah rekomendasi-rekomendasi/resolusi-resolusi OGF itu ditindaklanjuti dalam hidup harian pribadi dan tugas pastoral serta dalam tugas hidup sebagai seorang anak manusia? Untuk memudahkan proses ini para romo diarahkan dengan beberapa pertanyaan penuntun terstruktur yang saling  menjelaskan.
Topik II:  “Are Fit for 2011?
Berbekalkan hasil “menukik ke dalam diri dan pengalaman hidup” di sessi pertama, para romo dibantu untuk membuat satu bentuk assesment diri yang jujur dan berprospek: apakah para romo siap untuk hidup di tahun 2011 ini, setelah melewati tahapan eforia pergantian tahun dan tahun baru yang sering kali menjebak para romo dalam kesibukkan ini dan itu dan “lengah” mempersiapkan diri secara benar untuk satu kehidupan yang lebih bermutu? Dalam sessi ini para romo dihadapkan pada rentetan pertanyaan refleksi yang menguji kebenaran/kejujuran menjawab pertanyaan refleksi di sessi terdahulu, karena proses di sessi kedua ini untuk menikdaklanjuti realitas diri yang mereka temukan pada proses sebelumya.
Topik III: “Getting Out From My Box
Mempelajari dan membandingkan hasil pergumulan sessi pertama dan sessi kedua, para romo dituntun untuk mencermati perulangan pilihan/kebiasaan/sikap/perilaku pribadi  yang tidak effektif dan meruntuhkan integritas diri sebagai imam serta memiskan kemampuan/ketrampilan/bakat pribadi dalam hidup dan pelayanan pastoral. Menarik untuk menyimak realisasi diri para romo yang pada umumnya mengamini bahwa: para romo “belum berani bahkan terkesan takut untuk bermimpi dan bercita cita besar” dalam hidup dan karya pastoral, dan yang lebih memprihatinkan adalah dalam hidup sehari hari dan dalam tugas pastoral para romo memasukkan diri dalam “box – box” bikinan sendiri. Hasil dari pemahaman seperi ini: hidup para romo muda menjadi monoton, gersang, tak menggairahkan, dan penuh intrik baik dalam tataran hidup pribadi pun dalam kehidupan komunitas para imam, serta dalam hidup bersama umat. Para romo dituntun untuk menidentifikasi “box box” apa saja yang merupakan “penjara” hidupnya selama ini.
Topik IV: “My Resolutions and Programs for 2011”
Setelah satu proses pergumulan dan pengolahan diri yang panjang, para romo belajar membuat resolusi pribadi yang benar dan perlu. Resolusi ini merupakan kristalisasi proses pengolahan diri hari ini, berdaya transformatif, berprospek, dan bisa dilaksanakan dalam hidup sehari hari dengan mudah. Dalam sessi ini juga para romo ditantang untuk membuat draft perencanaan hidup pribadi selama tahun 2011.
Seluruh proses hari ini ditutup dengan satu permenungan dan refleksi bersama untuk memaknai filosofi workshop ini: “The point of creativity is to express and challenge yourself, to make meaning, to embrace your life (Peggy Orenstein)
HARI KEDUA: HARI DINAMIKA KELOMPOK : TEORI DAN PRAKTEK!
Hari kedua ini para romo membaharui/menyegarkan kembali pengetahuan dan pemahaman bersama dan benar tentang “KEKAYAAN DINAMIKA KELOMPOK” yang selama ini dipahami secara sempit malah ada kesan memiskinkan kekayaan “dinamika kelompok” hanya pada sebatas satu bentuk permainan.  Pada sessi ini para romo disegarkan lagi dengan in put tentang kekayaan dinamika kelompok. 
Secara khusus kepada romo diberi pemahaman dan satu simulasi sederhana tentang bentuk dinamika kelompok “Structure Learning Experiences/Experience Learning Cyrcles: Peroses pembelajaran terstruktur” bentuk dinamika kelompok yang dipakai dalam program OGF Imam muda KA tahun 2010.
Setelah mendapatkan in put, para romo dibagi dalam kelompok untuk mendalami bahan in put dan ditantang untuk menciptakan model model permainan dinamika kelompok berdasarkan kategoti kategori permainan yang telah dipelajari. Para romo juga ditantang untuk menyusun satu model pendampingan untuk kategori Siswa/i SD, Siswa/i SMP, Siswa/i SMA, Orang Muda Katolik, dan Orang Dewasa. Sore hari kedua ini adalah sore simulasi dari 5 kelompok romo romo muda yang sungguh sungguh mempersiapkan bahan bahan pendampingan dengan mengusung Thema APP KA 2011: “MENATA KESEJATIAN HIDUP DALAM PERWUJUDAN DIRI”
Hari kedua workshop ini ditutup dengan satu permenungan bersama, membahas butir butir hasil analisa profil kepribadian para Imam Keuskupan Atambua yang dirangkum pada Acara Tahunan Evaluasi dan Perancanaan Program Pastoral Keuskupan Atambua 2010/2011 pada tgl 21-26 November 2010. Butir butir analisa dimaksud diantaranya:
1.      Secara perorangan para Imam KA memiliki pengetahuan/ketrampilan/sikap pastoral yang memadai.
2.      Secara kolegial/komunitas Imam KA: kualitas/keunggulan para Imam KA belum nampak/belum maksimal ditunjukkan.
3.      Kolaborasi-kerjasama dan “manegement of differences” di kalangan Imam KA mendesak untuk dilakukan.
4.      Pada saat/situasi sekarang ini, komunitas Imam KA seperti “raksasa” yang sedang tertidur pulas maka “raksasa” ini segera dibangunkan.
5.      Para Imam KA perlu belajar membangun kultur berkompetisi secara kreatif dan konstruktif.
6.      Para Imam KA perlu rendah hari bersama membudayakan kultur “mentorship
7.      Kerjasama kaum berjubah dan awam: kekuatan ajaib yang belum maksimal diexplorasi dan kekuatan kerjasama keduanya yang berdaya transformatif belum nampak dalam kehidupan menggereja di KA.
Sessi rangkuman ini mengkristal dalam satu pembaharuan komitment bersama para romo muda:   “TOGETHER WE ARE MAKING THE GIANT LEAP”
HARI KETIGA: HARI PELATIHAN KETRAMPILAN IT/MULTI MEDIA
Mengisi hari ketiga ini, pada sessi pertama, para romo dituntun untuk membuat program hidup pribadi di tahun 2011 dengan menggunakan pendekatan “MENTAL ROAD MAP FOR 2011”. Secara perlahan dan bertahap para romo belajar untuk mengalami dan memaknai proses “mental road map” yang merupakan kecambah dari apa yang sekarang dikenal dengan “berpikir visioner”.
Sessi kedua dan Ketiga hari ini diisi dengan pelatihan ketrampilan membuat video Clip dengan foto dan Video Clip dengan gambar bergerak/film hidup. Para romo muda begitu antusias dalam pelatihan pembuatan vidoe klip ini. Hari pelatihan berlansung seru. Para romo dengan suka cita mengoperasikan lap top dan “bermain main” dalam proses pembuatn video clip sederhana yang menggunakan program “Corel Video Studio”. Ada romo yang cepat dan cekatan, ada romo yang tertatih-tatih mengaplikasikan intruksi dari fasilatotor pelatihan ini. Para romo muda keliahatan sangat bergembira dan bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diinstruksikan oleh fasilitator. Para romo seperti mendapatkan mainan baru yang akan dibawa pulang ke tempat tugas masing masing. Para romo mudapun berikhtiar akan terus belajar dan bertanya untuk memahirkan diri dalam membuat video clip untuk menunjang tugas pastoral mereka sehari hari.
PENUTUP
Workshop perdana para romo muda yang bergabung dalam Kelompok minat/bakat “JOHN PAUL II”  adalah buah Program OGF KA. Kelompok ini hadir sebagai satu bentuk kerja sama,salah santu model solidaritas yang saling memberdayakan dalam semangat kolegialitas rekan rekan imam muda usia imamat 0-10 tahun. Hal yang patut dicatat, seluruh biaya workshop adalah swadaya murni, hasil patungan para romo muda ini. Para romo muda secara sadar atau tak sadar, telah merintis dan mencatatkan pada lembaran OGF Keuskupan Atambua, apa artinya bersaudara dalam Imamat yang saling memberdayakan dan menyelamatkan.
Kegiatan Workshop perdana para imam muda ini sudah berakhir. Banyak sharing para romo muda yang mengapresiasi keseluruhan penyelenggaraan workshop, berikut proses-proses yang berlangsung selama workshop. Hasil dari workshop ini masih harus kita nantikan dalam hari-hari di tahun 2011. Para imam muda berbangga karena genderang pembelajaran sudah ditabuh dan proses pemberdayaan diri inisiatif para imam muda sendiri, telah diretas. Api kesadaran telah disulut seiring ajakan Uskup Atambua Mgr. Dominukius Saku, Pr, untuk menghidupi pola pikir baru...terlibat dalam “pastoral – revolusi perubahan pola pikir – revolusi perubahan “mind set”.
Secara pribadi saya sebagai imam medior di Keuskupan Atambua bergembira sekaligus berbagga dipilih oleh romo-romo muda ini sebagai fasilitator/pendamping mereka selama workshop. Saya berbahagia boleh memberi apa yang saya miliki. Saya bagikan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas dalam seluruh proses workshop. Saya sadar bahwa kepercayaan dari yunior-yunior saya ini juga  merupakan tantangan bagi saya untuk terus meng-upgrade-kan diri, berdiri sebagai contoh dan teladan, rendah hati untuk belajar bekerja sama dengan mereka, sekaligus sebagai pendukung mereka dalam memaknai hari hari hidup dan dalam tugas tugas pastoral sebagai Imam projo di Keuskuapan Atambua yang kami cintai. Terima kasih kepada Bpk. Agustinus Asit  Un dan Bpk. Frido Sirebein dari Dinas Perhubungan-Komunikasi dan Informatika (Dinas PKI) Kabupaten Belu, yang begitu berdedikasi dan sabar mendampingi para romo muda dalam sessi pelatihan ketrampilan membuat video clip.
Hari--hari workshop ini diawali dengan Ibadat Pagi dan Misa Pagi bersama menimba dan memohon kekuatan dan perlindungan Dia yang telah memanggil - mengutus imam – imam milik pusakaNya. Bersama Tuhan, bersama rekan rekan imam muda KA, dan dalam nama Tuhan kami sekali lagi memaklumkan yang satu ini: :  “TOGETHER WE ARE MAKING THE GIANT LEAP”. Semoga Dia yang telah memanggil dan mengutus kami memampukkan kami semua untuk tugas perutusan yang dipercayakan kepada kami...dan berkenan menyempurnakannya sesuai kehendakNya. Thanks God You Are Boss!
Rangkuman dan Laporan dari  Emaus Pastoral Center (EPC) Keuskupan Atambua
Rm. Yance Laka, Pr.
Tahun Orientasi Rohani Lo’o Damian Emaus Atambua
http.noemuti.wordpress.com
hp. 081 353 700 176

Tidak ada komentar:

Posting Komentar